Minggu, 01 Mei 2011

FARMAKOGNOSI: IDENTIFIKASI TAPAK DARA (Catharanthus roseus)


PENDAHULUAN
       Farmakognosi berasal dari dua kata Yunani yaitu Pharmakon (obat) dan Gnosis (ilmu/pengetahuan). Jadi farmakognosi adalah ilmu pengetahuan tentang obat, khususnya dari nabati, hewani dan mineral. Definisi yang mencakup seluruh ruang lingkup farmakognosi diberikan oleh Fluckiger, yaitu pengetahuan secara serentak berbagai macam cabang ilmu pengetahuan untuk memperoleh segala segi yang perlu diketahui tentang obat.
       Farmakognosi merupakan bagian dari Biofarmasi, Biokimia, kimia sintetis sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti yang didefinisikan Fluckiger yaitu penggunaan secara serentak berbagai cabang Ilmu Pengetahuan untuk memperoleh segala segi yang perlu diketahui tentang obat.
       Hubungan Farmakognosi dengan Botani dan zoologi sangat erat. Hal ini disebabkan Simplisia harus mempunyai identitas botani-zoologi pasti, artinya harus diketahui dengan tepat nama latin tanaman atau hewan dari mana simplisia tersebut diperoleh.Jadi penetapan identitas botani-zoologi secara tepat adalah langkah pertama yang harus ditempuh sebelum melakukan kegiatan-kegiatan lain dalam bidang farmakognosi.
       Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obatyang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang dikeringkan. Simplisia dianggap bermutu rendah jika tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan, khususnya persyaratan kadarnya. Dianggap rusak jika oleh sebab tertentu, keadaannya tidak lagi memenuhi syarat, misalnya basah oleh air laut, tercampur minyak pelumas dll. Dinyatakan bulukan jika kualitsnya turun karena dirusak oleh bakteri, cendawan atau serangga. Dinyatakan tercampur jika secara tidak sengaja terdapat bersama bahan-bahan atau bagian tanaman lain. Dianggap dipalsukan jika secara sengaja diganti, diolah atau ditambahi bahan lain yang tidak semestinya.
Cara-cara Pemeriksaan Untuk Menilai Simplisia yaitu:
1.    Secara Organoleptik : Dengan pancaindera meliputi pemeriksaan bentuk, bau, rasa pada lidah dan tangan, kadangkala dengan pendengaran. Dalam hal ini harus diperhatikan bentuk, ukuran, warna bagian luar dan dalam, retakan-retakan atau gambaran-gambaran dan susunan bahannya berserat-serat, penggumpalan dan sebagainya.
2.    Secara Mikroskopik : Umumya pemeriksaan terhadap serbuk dalam irisan melintang.
3.    Secara Fisika : Meliputi pemeriksaan daya larut, bobot jenis, rotasi optic,titik lebur, titik beku, kadar air, sifat-sifat simplisia dibawah sinar ultraviolet, penetapan mikroskopis dengan sinar polarisasi.
4.    Secara Kimia : Secara kwalitatif/identifikasi umumnya berupa reaksiwarna atau pengendapan.
5.     Secara Hayati/Biologi : Umumnya ditujukan pada pemeriksaan potensi zat berkhasiat.
       Dalam uji coba kali ini, simplisia yang digunakan adalah daun Tapak Dara (Catharanthus roseus). Ciri-ciri Tapak Dara: batangnya berbentuk bulat dan berdiameter kecil, berkayu, memiliki ruas dan cabang serta berambut. Daunnya berbentuk bulat lonjong seperti telur, berwarna hijau dan termasuk kedalam klasifikasi berdaun tunggal. Bunganya sangat indah karena berbentuk seperti terompet dan permukaanya berbulu halus. Tapak Dara juga memiliki rumah biji berbentuk silindris yang menggantung pada batang. Itu karena tumbuhan ini menyebarkan benihnya melalui biji ini,sebenarnya tumbuhan ini termasuk kedalam tanaman liar yang tumbuh di padang atau di pedesaan yang memiliki iklim tropis.Bunganya ada yang berwarna putih dan ungu. Selain mengobati Leukemia , Tapak Dara juga dapat mengobati berbagai  penyakit seperti: Diabetes Melitus, Hipertensi (tekanan darah tinggi), asma, bronkhitis, demam, radang perut, disentri, kurang darah, tangan gemetar, gondong, bengkak, bisul dan borok, luka bakar, luka baru, dll.
       Khusus untuk bagian daun Tapak Dara, dapat menurunkan kadar sel darah putih/Leukosit.Fungsi sel darah putih sebagai pertahanan tubuh terganggu sehingga rentan terhadap penyakit, tetapi untuk pasien Leukimia ini adalah efek yang bagus. Daun Tapak Dara hanya untuk ramuan antikanker,tidak tepat untuk antidiabetes,antihepatitis,dll.
Maksud percobaan di atas adalah untuk mengetahui dan mengenal jenis simplisia serta bagian-bagian yang berkhasiat sebagai obat.
       Tujuan percobaannya adalah untuk mengenal materi medika yaitu gambar penampang melintang pada sampel.
       Prinsip percobaannya adalah untuk mengetahui kadar simplisia dengan uji identifikasi kimia, uji mikroskopik dan melakukan metode sortasi basah dan sortasi kering pada sampel yang diperoleh serta penentuan kadar yang terkandung pada simplisia dengan melakukan uji identifikasi kimia, uji mikroskopik sehingga didapatkan data farmakognostik.        
TENTANG TAPAK DARA
       Vinca, nama lain dari Catharanthus roseus merupakan tumbuhan liar yang biasanya tumbuh subur di padang atau pedesaan yang beriklim tropis. Tumbuhan ini termasuk dalam jenis semak tegak dan mampu mencapai ketinggian batang sampai 100 cm. Tanaman ini sifatnya parennial, artinya hidup selama kurang lebih dua tahunan.
       Biasanya tanaman semak ini sering tumbuh liar dan dipelihara sebagai tanaman hias. Tumbuhan semak tegak ini tingginya sekitar 100 cm, dan tumbuh subur di padang atau pedesaan beriklim tropis. Ada pun yang banyak dipakai sebagai obat adalah tapak dara yang tajuknya putih. Tapakdara memiliki rumah biji berbentuk silindris yang menggantung pada batang. Penyebaran tanaman ini dengan biji. Batangnya berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas, bercabang dan berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Bunga tapak dara mirip terompet dengan permukaan berbulu halus, ada yang tajuknya berwarna putih dan ada yang berwarna merah keunguan.

Uraian Simplisia
Latin         : Catharanthus roseus, (L)/ Lochnera rosea, (L) Rohb./Vinca rosea, Linn.
Indonesia : Tapakdara / Kembang Sari Cina
English     : Perwinkle
Cina          : Chang Chun Hua
Malaysia   : Kemiting Cina / Rumput Jalang
Daerah asal tumbuhan : Amerika Tengah

TENTANG PEREAKSI
1.    Iodium (Farmakope Indonesia ed.III Hal.316)
Nama Resmi :IODIUM
Nama Lain    :Iodium
Pemerian      :Keping/butir, berat, mengkilat, MIRIP logam hitam kelabu; bau khas
Kelarutan     :Larut dalam lebih kurang 3500 bagian air, dalam 13 bagian etanol (95%)P, dalam lebih kurang 80 bagian gliserol P dan dalam lebih kurang 4 bagian karbomdisulfida P; larut dalam kloroform P dan dalam karbontetraklorida P
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat

2.    Aquadest (Farmakope Indonesia ed.III Hal.95)
Nama Resmi      :AQUA DESTILLATA
Nama Lain         :Air Suling
Pemerian           :Cairan jernih, tdk berwarna, tdk berbau dan tdk  berasa 
Penyimpanan    :Dalam wadah tertutup baik

3.    Etanol (Farmakope Indonesia ed.III Hal.65)
Nama Resmi  :AETHANOLUM
Nama Lain     :Etanol, Alkohol
Pemerian      :Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak; bau khas; rasa panas.Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang berasap
Kelarutan       :Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam eter P
Penyimpanan:Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya: di tempat sejuk, jauh dari nyala api

4.    FeCl3 (Farmakope Indonesia ed.III Hal.659)
Nama Resmi      :FERROSI CHLORIDUM
Nama Lain          :Besi(III) Klorida P,FeCl3
Pemerian           :Hablur atau serbuk hablur: hitam kehijauan.Bebas warna jingga dari garam hidrat yang telah  terpengaruh oleh kelembaban
Kelarutan            :Larut dalam air, larutan beropalensesi berwarna jingga
Penyimpanan    :Dalam wadah tertutup baik

5.    Vanilin (Farmakope Indonesia ed.III Hal.738)
Nama Resmi      :VANILIN
Nama Lain          :Vanili
Pemerian            :Serbuk; putih sampai kuning pucat
Kelarutan        :Sangat sukar larut dalam air, larut dalam etanol (95%)P, dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam asam asetat glosial P
Penyimpanan    :Dalam wadah tertutup rapat

6.    HCl (Farmakope Indonesia ed.III Hal.53)
Nama Resmi      :ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama Lain          :Asam Klorida
Pemerian        :Cairan jernih, tidak berwarna, berasap, bau  merangsang jika diencerkan dengan bagian air, asap dan bau hilang
Kelarutan        :Sangat larut dalam air mendidih, larut dalam etanol(95%) P, mudah larut dalam gliserol P
Penyimpanan    :Dalam wadah tertutup baik

7.    NaOH (Farmakope Indonesia ed.III Hal.418)
Nama Resmi    :NATRII HYDROCHLORIDUM
Nama Lain       :Natrium Hidroksida
Pemerian         :Putih atau praktis, massa molekul, berbentuk rollet, serpihan atau batang atau bentuk lain keras rapuh dan menunjukkan pecahan hablur, bila dibiarkan di udara akan dalam menyerap karbondioksida dan lembab

8.    H2SO4 (Farmakope Indonesia ed.III Hal.58)
Nama Resmi          :ACIDUM SULFURICUM
Nama Lain              :Asam Sulfat
Pemerian        :Cairan kental seperti minyak, korasif, tidak berwarna, jika ditambahkan air akan timbul rasa panas
Penyimpanan          :Dalam wadah tertutup baik
9.    Molish (eckhochems.blogspot.com/2010/04/karbohidrat.html)
Nama Resmi      :MOLISCH
Nama Lain          :Molish
Keterangan    : Pereaksi Molisch terdiri atas larutan a- naftol dalam alkohol. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan glukosa misalnya, kemudian secara hati-hati ditambahkan asam sulfat pekat. terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu akan terjadi warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi furfural dengan a- naftol.

KANDUNGAN KIMIA DAN KEGUNAAN
       Para peneliti dari luar pada tahun 1950 menemukan bahwa pada Catharanthus roseus terkandung setidaknya 70 jenis alkaloid. Beberapa diantaranya adalah katarantin, leurosin sulfat, loknerin, tetrahidroalstonin, vindolin dan vindolinin yang menurunkan level atau kadar gula dalam darah. Selain sebagai penurun tekanan darah, tanaman ini dapat bekerja sebagai hemostatik, sedangkan dua dari berbagai jenis alkaloid (vinkristin dan vinblastin) memiliki kasiat antikanker.selain itu, terdapat pula alkaloid reserpin dan serpentin sebagai penenang.
       Tapak dara digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti diabetes mellitus, hipertensi, leukemia, asma dan bronchitis, demam, batu ginjal, anemia, bisul dan borok, serta luka bakar.

CARA PENGGUNAAN SIMPLISIA (Catharanthus roseus)
       Tapak dara yang berbunga merah jarang dimanfaatkan. Namun, bunga merahnya biasa digunakan untuk menghentikan perdarahan. Inilah beberapa ramuan tapak dara menurut Ir. Winarto dan Endah Lasmadiwati, yang berkhasiat mengatasi beberapa penyakit.
    1. Obat Diabetes
      Lima lembar daun tapak dara diseduh dengan satu gelas air mendidih. Diamkan hingga dingin. Kemudian minum.
    2. Obat Hipertensi
      Daun tapak dara kering sebanyak 6-15 gram direbus. Setelah dingin, minum.
    3. Obat Leukemia
      Rebus lima gelas air dengan 15 gram tanaman tapak dara yang telah dicuci bersih di api kecil hingga tersisa 1-2 gelas. Setelah dingin, saring ramuan dan minum beberapa kali hingga habis dalam satu hari.
    4. Obat Luka baru
      Lima lembar daun tapak dara ditumbuk hingga halus. Tempelkan pada luka baru.
    5. Obat Bisul atau Bengkak
      Tumbuk hingga halus satu genggam daun tapak dara. Tempelkan pada bagian yang bengkak atau bisul.
  1. MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI
       Semak yang tegak, hidup lama, tinggi 0,2-0,8 m, mengandung getah. Batang berambut sangat lebat. Daun bertangkai pendek, memanjang atau memanjang bulat telur, dengan pangkal serupa baji dan ujung tumpul yang dimahkotai runcingan, 2-6 X 1-3 cm. Tangkai daun sangat pendek. Kelopak kecil, taju berbentuk paku, berbulu, tanpa kelenjar.
        Mahkota berbentuk terompet, panjang 2,5-3 cm; tabung sempit, pada ujung melebaar, dengan leher yang menebal dan berbulu. Tepi datar, terbagi dalam taju bulat telur terbalik dengan runcingan ujung menutup ke kiri, ros kadang-kadang putih dengan bagian tengah yang merah tua atau kuning muda. Tonjolan dasar bunga: 2 kelenjar berbentuk paku, berseling dengan bakal buah. Tangkai putik silindris, pada pangkal dengan cincin serupa selaput. Buah periuk dua, silindris tipis, berbulu, panjang 2-2,5 cm, berbiji banyak. Biji tanpa rambut Gombak.Mungkin dari Hindia Barat. Tanaman hias, sering liar.
Regnum        : Plantae
Divisio            : Magnoliophyta
Class              : Magnoliopsida
Ordo               : Gentianales
Family            : Apocynaceae
Genus            : Catharanthus
Species          : Catharanthus roseus

METODE KERJA
A.   Alat dan Bahan yang Digunakan
1.    Alat yang digunakan, yaitu:
a.    Blender
b.    Botol selai
c.    Deck gelas
d.    Gabus
e.    Gegep
f.     Gelas kimia
g.    Gunting
h.    Isolasi bening
i.      Kertas Koran
j.      Lampu spiritus
k.    Lap halus
l.      Lap kasar
m.  Mikroskop
n.    Objek gelas
o.    Pinset
p.    Pipet tetes
q.    Pot plastik 100 g
r.     Sendok tanduk
s.    Silet
t.      Toples
2.    Bahan yang digunakan, yaitu:
a.    Alkohol 70%
b.    Aquadest
c.    Daun Tapak Dara (Catharanthus roseus L)
B.   Cara Kerja
1.    Pengambilan  Simplisia
Sampel berupa daun ketepeng cina (Catharanthus roseus) diambil pada tanggal  4 Agustus 2010, pada pagi hari jam 10.58. Tempat pengambilan sampel daun tapak dara di Jl. Mappala, kecamatan Panakukang, Makassar. Dengan cara pengambilan mencabut sampel beserta akarnya kemudian memetik daunnya lalu dicuci sampai bersih.
2.    Pengolahan Simplisia
a.    Haksel
Sampel berupa daun tapak dara (Catharanthus roseus) yang telah diambil dan diolah menjadi haksel dengan cara daun tapak dara diangin-anginkan terlebih dahulu sampai setengah kering lalu dipotong-potong berbentuk persegi, panjangnya 1-2 cm, kemudian diangin-anginkan sampai kering. Setelah kering disimpan dalam botol selai.
b.    Serbuk
Untuk pembuatan serbuk diambil sisa haksel lalu diblender sampai halus. Setelah halus ditimbang sebanyak 100 gram lalu dimasukkan ke dalam pot 100 gram.
3.    Pembuatan Herbarium
a.    Herbarium kering
Pembuatan herbarium kering yaitu diambil tanaman utuh berupa akar, batang, daun, dan bunga sebagai perwakilan dari bagian-bagian tanaman tapak dara. Bagian-bagian tersebut dicuci sampai bersih dari kotoran tanah yang melekat. Diambil kertas koran disusun bagian-bagian tanamannya membentuk suatu model seperti tanaman yang dilihat secara utuh. Setelah disusun ditutupi lagi dengan kertas koran kemudian disimpan di bawah kasur selama 2-4 minggu.
b.    Herbarium basah
Pembuatan herbarium basah yaitu dengan memilih 5 daun segar kemudian dibersihkan. Setelah bersih, dimasukkan ke dalam toples dan direndam dengan alkohol 70% selama 2 minggu.
4.    Pengamatan Mikroskopik
a.    Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
b.    Dibersihkan objek gelas dan deck gelas
c.    Diambil daun tapak dara yang telah direndam dengan alkohol menggunakan pinset
d.    Diiris setipis mungkin daun ketepeng cina
e.    Diletakkan diatas objek gelas lalu ditetesi dengan aquadest kemudian ditutupi dengan deck gelas
f.     Difiksasi kemudian diamati di bawah mikroskop
5.    Pengamatan Fragmen
a.    Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
b.    Dibersihkan objek gelas dan deck gelas
c.    Diambil serbuk daun tapak dara diletakkan sedikit di atas objek gelas dengan menggunakan sendok tanduk.
d.    Ditetesi dengan aquadest lalu ditutupi dengan deck gelas
e.    Difiksasi kemudian diamati di bawah mikroskop
6.    Identifikasi Kimia
a.    Pati
Diambil sedikit serbuk tapak dara, dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan pereaksi yodium sebanyak 1 pipet kemudian diamati perubahan warnanya.
b.    Saponin
Diambil sedikit serbuk tapak dara, dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan air panas sebanyak 1 pipet kemudian diamati ada tidaknya busa yang terjadi.
c.    Aleuron
Diambil sedikit serbuk tapak dara, dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan pereaksi yodium 0,1 N sebanyak 1 pipet kemudian diamati perubahan warnanya
d.    Lendir
Diambil sedikit serbuk tapak dara, dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan pereaksi etanol pekat dan MB kemudian diamati perubahan warnanya.
e.    Katekol
1.    Diambil sedikit serbuk tapak dara, dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan pereaksi FeCl3 sebanyak 1 pipet kemudian diamati perubahan warnanya.
2.    Diambil sedikit serbuk tapak dara, dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan pereaksi vanillin 10% dan HCl pekat sebanyak 1 pipet kemudian diamati perubahan warnanya.
3.    Diambil sedikit serbuk tapak dara, dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan pereaksi H2SOsebanyak 1 pipet kemudian diamati perubahan warnanya.
f.     Glikosida
Diambil sedikit serbuk tapak dara, dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan pereaksi FeCl1% dan HCl pekat sebanyak 1 pipet kemudian diamati perubahan warnanya.
g.    Fenol
Diambil sedikit serbuk tapak dara, dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan pereaksi FeCl1%  sebanyak 1 pipet kemudian diamati perubahan warnanya.
h.     Tannin
1.    Diambil sedikit serbuk tapak dara, dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan pereaksi FeCl1%  sebanyak 1 pipet kemudian diamati perubahan warnanya.
2.    Diambil sedikit serbuk tapak dara, dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan pereaksi NaOH 0,1N sebanyak 1 pipet kemudian diamati perubahan warnanya.
3.    Diambil sedikit serbuk tapak dara, dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan pereaksi H2SOpekat sebanyak 1 pipet kemudian diamati perubahan warnanya.
i.      Alkaloid
Diambil sedikit serbuk tapak dara, dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan pereaksi HCl 0,5 N sebanyak 1 pipet kemudian diamati terbentuknya endapan.
j.      Karbohidrat
Diambil sedikit serbuk tapak dara, dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan pereaksi MOLISH sebanyak 1 pipet kemudian diamati terbentuknya cincin ungu.

HASIL PENGAMATAN
A.   Tabel reaksi identifikasi kimia
NO
KOMPONEN KIMIA
PEREAKSI KIMIA
WARNA YANG DIHASILKAN (LITERATUR)
KET.           (-)(+)
WARNA
1.
PATI
YODIUM
BIRU
-
COKLAT MERAH
2.
SAPONIN
AIR PANAS
BERBUSA
-
KUNING KEHIJAUAN
3.
ALEURON
YODIUM 0,1 M
KUNING COKLAT
-
MERAH TUA
4.
LENDIR
ETANOL P + MB
BIRU
-
HIJAU TOSKA
5.
KATEKOL
FeCl1%
BIRU HITAM
-
COKLAT
VANILIN 10%+ HCl P
MERAH INTENSIF
-
COKLAT TUA
H2SO4
MERAH UNGU
-
COKLAT KEHIJAUAN
6.
GLIKOSIDA
FeCl1% HCl P
COKLAT KEUNGUAN
-
COKLAT KEHIJAUAN
7.
FENOL
FeCl1%
BIRU UNGU
-
HIJAU COKLAT
8.
TANIN
FeCl1%
BIRU UNGU
-
HIJAU COKLAT
NaOH 0,1 N
MERAH COKLAT
-
HITAM
H2SOP
MERAH UNGU
-
KUNING HIJAU
9.
ALKALOID
HCl 0,5 N
ENDAPAN COKLAT
+
ENDAPAN COKLAT
10.
KARBOHIDRAT
MOLISH
CINCIN WARNA UNGU
-
COKLAT KEKUNINGAN 

1 komentar:

Anonim mengatakan...

if you are looking to remove the stress,anxiety and depression permanently and to get rid of the addiction of dangerous drugs like cocaine and morphine buy red vein kratom by visiting the link

Referral Code Kredivo

 Kredivo adalah kartu kredit digital berupa aplikasi di smartphone yang memberikan kamu kemudahan untuk beli sekarang dan bayar nanti dalam...