KONTRASEPSI
Definisi
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti melawan atau mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan.Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sperma.
Kontrasepsi oral atau disebut juga oral contraceptives (Ocs) atau juga dikenal dengan pil kontrasepsi merupakan metode kontrasepsi yang sangat populer diantara kaum wanita dewasa. Mekanisme aksi utamanya adalah menghambat terjadinya proses ovulasi. Dengan kata lain, OCs membuat endometrium tidak menerima penempelan ovum dan juga membuat mukus pada serviks menjadi tebal sehingga susah dilewati sperma. Selain pil KB, sebenarnya ada metode kontrasepsi yang lain.
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti melawan atau mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan.Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sperma.
Kontrasepsi oral atau disebut juga oral contraceptives (Ocs) atau juga dikenal dengan pil kontrasepsi merupakan metode kontrasepsi yang sangat populer diantara kaum wanita dewasa. Mekanisme aksi utamanya adalah menghambat terjadinya proses ovulasi. Dengan kata lain, OCs membuat endometrium tidak menerima penempelan ovum dan juga membuat mukus pada serviks menjadi tebal sehingga susah dilewati sperma. Selain pil KB, sebenarnya ada metode kontrasepsi yang lain.
Prinsip
Kerja Kontrasepsi
Prinsip
kerja kontrasepsi adalah meniadakan pertemuan sel telur dan sel sperma. Ada
tiga cara untuk mencapai tujuan ini, baik yang bekerja sendiri maupun
bersamaan. Pertama adalah menekan keluarnya sel telur (ovulasi), kedua menahan
masuknya sperma kedalam saluran kelamin wanita sampai mencapai ovum dan ketiga
adalah menghalangi nidasi.Contoh pertama adalah kontrasepsi hormonal steroid,
baik pil, suntikan maupun implant.Contoh kedua terdiri atas kondom, mangkok
vagina, spermisida, dan ligasi tuba dan vas deferens. Khusus diterapkan pada
laki-laki adalah sanggama terputus dan vasektomi, dimana pada kedua cara
tersebut, sperma tersebut tidak pernah mencapai saluran kelamin wanita. Contoh
ketiga adalah IUD atau AKDR.
Cara
kontrasepsi tersebut mempunyai efektifitas yang berbeda-beda dalam memberikan
pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Namun perlu diingat
adanya 3 azas kontrsasepsi, yaitu:
- Cara apapun yang dipakai lebih baik daripada tidak memakai sama sekali
- Cara terbaik hasilnya (efektifitas) adalah cara yang digunakan oleh pasangan dengan terus-menerus.
- Penerimaan pasangan terhadap suatu cara adalah unsur yang penting untuk berhasilnya suatu cara kontrasepsi.
Tujuan
Program KB
- Tujuan demografi yaitu untuk mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan laju pertumbuhan penduduk (LPP) dan hal ini tentunya akan diikuti dengan menurunkan angka kelahiran.
- Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.
- Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia.
- Married Conselling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah dengan harapan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas.
- Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.
Pil KB
Pil
KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau tablet di
dalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesterone atau yang
hanya terdiri dari hormon progesterone saja. Kebijaksanaan penggunaan pil diarahkan
terhadap pemakaian pil dosis rendah, tetapi meskipun demikian pil dosis tinggi
masih disediakan terutama untuk membina peserta KB lama yang menggunakan dosis
tinggi.
1.
Jenis-jenis
Pil KB
a.
Pil Kombinasi
Pil
kombinasi dibuat dari dua hormon sintetis, yaitu semua pil mengandung hormon
estrogen dan progesteron.Kandungan estrogen di dalam pil biasanya menghambat
ovulasi dan menekan perkembangan telur yang dibuahi.Mungkin juga dapat
menghambat implantasi. Progesteron dalam pil akan mengentalkan lendir serviks
untuk mencegah masuknya sperma. Hormon ini juga mencegah konsepsi dengan cara
memperlambat transportasi telur dan menghambat ovulasi. Pil kombinasi terdiri
dari 3 jenis yaitu:
- Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
- Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
- Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Keuntungan Pil Kombinasi
- Memiliki efektivitas yang tinggi (hampir menyerupai efektifitas tubektomi), bila digunakan setiap hari.
- Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.
- Tidak mengganggu hubungan seksual.
- Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid.
- Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
- Dapat digunakan sejak usia remaja hingga monopause.
- Mudah dihentikan setiap saat.
- Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
- Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
- Membantu mencegah : kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara, kelainan jinak pada payudara, dimenore, akne.
Kerugian Pil Kombinasi
- Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari.
- Mual, terutama pada 3 bulan pertama
- Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama.
- Pusing
- Nyeri Payudara
- Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat badan justru memiliki dampak positif.
- Berhenti haid (amenorea), jarang pada pil kombinasi
- Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI)
- Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang.
- Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko struk, dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Pada perempuan usia> 35 tahun dan merokok perlu hati-hati.
- Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual), HBV, HIV/AIDS.
Efek Samping Kontrasepsi Pil Kombinasi
Penjelasan
tentang efek samping pil kombinasi kepada pasien seperti halnya apa yang harus
dilakukan jika terjadi masalah, akan meningkatkan pemakaian yang aman dan
efektif. Khususnya pasien harus mengetahui bahwa dalam 3 siklus pertama ada
kemungkinan tejadi efek samping seperti di bawah ini: Mual; rasa tidak enak
dipayudara; pendarahan antara dua haid atau breakthrough bleeding;
pusing; sakit kepala; penamabahan berat badan; jerawat.
Yang boleh Menggunakan Kontrasepsi Pil
Kombinasi
Pada prinsipnya hampir semua Ibu boleh
menggunakan pil kombinasi, seperti :
- Usia reproduksi
- Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
- Gemuk atau kurus
- Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi
- Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
- Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif, sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi Ibu tersebut
- Pasca keguguran
- Anemia karena haid berlebihan
- Nyeri haid hebat.
- Siklus haid tidak teratur
- Kelainan payudara jinak
- Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata, dan saraf.
- Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, atau tumor ovarium jinak.
- Menderita tuberkulosis (kecuali yang sedang menggunakan rifampisin)
- Varises vena.
Yang Tidak Boleh Menggunakan Kontrasepsi
Pil Kombinasi
Hamil atau
dicurigai hamil; menyusui eksklusif; perdarahan pervaginaan yang belum
diketahui penyebabnya; penyakit hati akut (hepatitis); perokok dengan usia
>35 tahun; riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah > 180/110
mmhg; riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis > 20 tahun;
kanker payudara atau dicurigai kanker payudara; migrain dan gejala neurologik
fokal (epilepsi/riwayat epilepsi); tidak dapat menggunakan pil secara teratur
setiap hari.
Waktu Penggunaan Kontrasepsi Pil Kombinasi
- Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil
- Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
- Boleh menggunakan pada hari ke 8, tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai anda telah menghabiskan paket pil tersebut
- Setelah melahirkan : Setelah 6 bulan pemberian ASI ekslusif; setelah 3 bulan dan tidak menyusui; pasca keguguran (setelah atau dalam waktu 7 hari).
- Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid
Instruksi Penggunaan Kontrasepsi Pil
Kombinasi
- Sebaiknya pil diminum setiap hari,lebih baik pada saat yang sama setiap hari.
- Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid.
- Sangat di anjurkan penggunaannya pada hari pertama haid.
- Pada paket 28 pil,dianjurkan mulai minum pil plasebo sesuai dengan hari yang ada pada pada paket.
- Beberapa paket pil mempunyai 28 pil. Bila paket 28 pil habis,sebaiknya anda mulai minum pil dari paket yang baru. Bila paket 21 habis,sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemudian mulai minum pil dari paket yang baru.
- Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil,ambillah pil yang lain.
- Bila terjadi muntah hebat atau diare lebih dari 24 jam,maka bila keadaan memungkinkan dan tidak memperburuk keadaan, pil dapat di teruskan.
- Bila muntah dan diara berlangsung sampai 2 hari atau lebih,cara penggunaan pil mengikuti cara menggunakan pil lupa.
- Bila lupa minum 1 pil(hari 1-21),segera minum pil setelah ingat. Boleh minum 2 pil pada hari yang sama.tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain.bila lupa 2 pil atau lebih (hari 1-21),sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai sesuai jadwal yang diterapkan, .juga sebaiknya, gunakan metode kontrasepsi yang lain atau tidak melakukan hubungan seksual sampai telah menghabiskan paket pil tersebut.
- Bila tidak haid,perlu segera dilakukan tes kehamilan.
b.
Pil Mini
Mini pil
(kadang-kadang disebut juga pil masa menyusui) mengandung agen progestasional
dalam dosis yang kecil, dan harus dikonsumsi setiap hari secara
berkesinambungan.Di seluruh dunia, Mini Pil tidak mendapatkan penerimaan yang
luas, baik dari pihak wanita maupun dari petugas medis KB.Mini Pil bukan
menjadi pengganti dari Pil Oral Kombinasi, tetapi hanya sebagai
suplemen/tambahan yang digunakan wanita yang ingin menggunakan kontrasepsi oral
tetapi sedang menyusui atau untuk wanita yang harus menghindari estrogen oleh
sebab apapun.
Efektivitas mini
pil sangat efektif pada penggunaan bila tidak terlupa atau jangan sampai
terjadi gangguan gastrointestinal (muntah, diare), karena akibatnya kemungkinan
terjadi kehamilan sangat besar.Penggunaan obat-obat mukolitik asetilsistein
bersamaan dengan mini pil perlu dihindari karena mukolitik jenis ini dapat
meningkatkan penetrasi sperma sehingga kemampuan kontraseptif dari mini pil
dapat terganggu.
Keuntungan Pil Mini
- Sangat efektif bila digunakan secara benar; tidak mengganggu hubungan seksual; tidak mempengaruhi asi; kesuburan cepat kembali; nyaman dan mudah digunakan; sedikit efek samping; dapat dihentikan setiap saat; tidak mengandung estrogen.
- Keuntungan Pil Mini tidak hanya digunakan untuk kontrasepsi saja, tetapi dapat juga digunakan untuk wanita usia subur dengan keuntungan : Mengurangi nyeri haid; mengurangi jumlah darah haid; menurunkan tingkat anemia; mencegah kanker endometrium; melindungi dari penyakit radang panggul; tidak meningkatkan pembekuan darah; dapat diberikan pada penderita endometriosis; kurang menyebabkan peningkatan tekanan darah, nyeri kepala, dan depresi; dapat mengurangi keluhan premenstrual sindrom (sakit kepala, perut kembung, nyeri payudara, nyeri pada betis, lekas marah); sedikit sekali mengganggu metabolisme karbohidrat sehingga relatif aman diberikan kepada perempuan pengidap kencing manis yang belum mengalami komplikasi.
Kerugian Pil Mini
- Hampir 30 – 60 % mengalami gangguan haid (perdarahan sela, spotting, amenore)
- Peningkatan berat badan
- Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
- Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
- Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatis atau jerawat
- Risiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan), tetapi risiko ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan mini pil.
Efek Samping Kontrasepsi Pil Mini
- Efek sampingan utama dari kontrasepsi progestin adalah gangguan siklus haid berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak, dan amenorea. Perdarahan banyak dan lama jarang sekali terjadi. Sebagaian besar penghentian pemakaian kontrasepsi progestin disebabkan gangguan pola perdarahan.
- Dalam menghadapi keluhan perdarahan pada pemakai kontrasepsi progestin pertama-tama harus disingkirkan perdarahan yang berhubungan dengan infeksi, kelainan faktor pembekuan, dan keganasan. Sampai saat ini patofisiologi terjadinya perdarahan pada akseptor kontrasepsi progestin masih belum banyak diketahui. Oleh karena itu pengobatannya masih bermacam-macam. Terdapat beberapa cara pengobatan yang dipakai menghentikan perdarahan pada akseptor kontrasepsi progestin, antara lain : Konseling; pemeriksaan fisik, ginekologik, dan laboratorium;
- Pemberian progestin; pemberian estrogen; pemberian vitamin, ferum, atau placebo; kuratase.
Yang Boleh Menggunakan Kontrasepsi Pil
Mini
Usia reproduksi;
telah memiliki anak, atau yang belum memiliki anak; menginginkan suatu metode
kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui; pasca persalinan dan
tidak menyusui; pasca keguguran; perokok segala usia; mempunyai tekanan darah
tinggi (selama < 180/110 mmhg) atau dengan masalah pembekuan darah.
Yang
Tidak Boleh Menggunakan Kontrasepsi Pil Mini
Hamil atau
diduga hamil; perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyebabnya; tidak dapat
menerima terjadinya gangguan haid; menggunakan obat tuberkulosis (rifampisin),
atau obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat); kanker payudara atau
riwayat kanker payudara; sering lupa menggunakan pil; miom uterus. progestin
memicu pertumbuhan miom uterus; riwayat stroke. progestin menyebabkan spasme
pembuluh darah.
Waktu Penggunaan Kontrasepsi Pil Mini
- Mulai hari pertama sampai hari ke 5. Tidak diperlukan pencegahan dengan kontrasepsi lain.
- Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak terjadi kehamilan. Bila menggunakannya setelah hari ke 5 siklus haid, jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
- Bila pasien tidak haid (amenorea), mini pil dapat digunakan setiap saat, asal saja diyakini tidak hamil.
- Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pasca persalinan dan tidak haid, mini pil dapat dimulai setiap saat. Bila menyusui penuh, tidak memerlukan metode kontrasepsi tambahan.
- Bila lebih dari 6 minggu pasca persalinan dan pasien telah mendapat haid, mini pil dapat dimulai pada hari 1-5 siklus haid.
- Mini pil dapat diberikan segera pasca keguguran.
- Bila pasien sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin menggantinya dengan mini pil, mini pil dapat segera diberikan, bila saja kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar atau Ibu tersebut sedang tidak hamil. Tidak perlu menunggu sampai datangnya haid berikutnya.
- Bila kontrasepsi yang sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, mini pil diberikan pada jadwal suntikan berikutnya. Tidak diperlukan penggunaan metode kontrasepsi yang lain.
- Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi non hormonal dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan mini pil, mini pil diberikan pada hari 1-5 siklus haid dan tidak memerlukan metode kontrasepsi lain.
- Bila kontrasepsi sebelumnya yang digunakan adalah AKDR (termasuk AKDR yang mengandung hormon), mini pil dapat diberikan pada hari 1-5 siklus haid.
Instruksi Penggunaan Kontrasepsi Pil
Mini
- Minum minipil setiap hari pada saat yang sama
- Minum pil yang pertama pada hari pertama haid
- Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil,minumlah pil yang lain,atau gunakan metode kontrasepsi lain bila berniat melakukan hubungan seksual pada 48 jam berikutnya
- Bila menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam,minumlah pil tersebut begitu ingat. Gunakan metode pelindung selama 48 jam
- Bila lupa 1 atau 2 pil,minumlah segera pil yang terlupa tersebut sesegera pasien ingat dan gunakan metode pelindung lain yang cocok sampai akhir bulan.
- Walaupun belum haid,mulailah paket baru sehari setelah paket terakhir habis.
- Bila haidteratur setiap bulan dan kemudian kehilangan 1 siklus (tidak haid) ,atau bila merasa hamil, lakukan tes kehamilan.
Pustaka:
- Anonim, 2010, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pil KB pada Akseptor Universitas Sumatera Utara,
- repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20492/.../Chapter%20II.pdf, diakses pada tanggal 25 oktober 2014.
- Kusumaningrum, R., 2009, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Kontrasepsi yang Digunakan Pada Pasangan Usia Subur, http://eprints.undip.ac.id/19194/1/Radita_Kusumaningrum.pdf, diakses pada tanggal 26oktober 2014
- Putri, Rizky, 2013, Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pil KB, Poliiteknik Kesehatan KeMenKes Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar