Latar Belakang
Saat ini sudah menjadi suatu prosedur standar untuk memanfaatkan teknologi ultrasonography (USG), apalagi ibu yang sedang menanti kehadiran buah hatinya yang sangat ingin mengetahui kondisi janin dalam rahimnya. Salah satu cara yang tidak asing di kalangan ibu hamil dan tentu saja di dunia kedokteran kandungan, yaitu cara untuk memonitor perkembangan janin dalam kandungan atau sering disebut dengan USG. Prosedur uji USG adalah bagian dari rutinitas perawatan pra kelahiran dan memberikan informasi penting yang diperlukandokter / bidan untuk memberikan perawatan yang optimal. Uji USG memungkinkan dokter atau bidan untuk memastikan perkembangan yang normal dan juga memberikan diagnosa kemungkinan masalah. Karena tidak ada resiko yang ditimbulkan pada ibu hamil dan perkembangan janin, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan uji USG. [Indira, 2008].
Ultrasonography (USG) adalah salah satu dari produk teknologi medical imaging yang dikenal sampai saat ini. Medical Imaging adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh tanpa membuat sayatan atau luka (non invasive). Citra (image) adalah istilah lain untuk gambar, sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks, yaitu citra kaya dengan informasi. Ada sebuah peribahasa yang berbunyi “sebuah gambar bermakna lebih dari seribu kata” (a picture is more than a thousand words). Maksudnya tentu sebuah gambar dapat memberikan informasi yang lebih banyak daripada informasi tersebut disajikan dalam bentuk kata – kata (tekstual).
Citra USG saat ini telah berkembang, yang dahulu hanya menggunakan citra USG berdimensi dua sekarang menjadi citra USG berdimensi tiga dan juga citra USG berdimensi empat. Citra yang diperoleh melalui USG, terkadang memiliki penurunan kualitas yang dapat berupa rentang kontras, distorsi geometric, kekaburan atau noise. [Munir, 2004]
Ada beberapa hal yang penting di dalam pengolahan citra digital, antara lain teknik – teknik pangambilan citra, model citra digital, sampling dan kuantisasi, threshold, histogram, proses filtering, perbaikan citra sampai pada pengolahan citra digital yang lebih lanjut seperti segmentasi, image clustering, Segmentasi citra adalah proses membagi citra digital menjadi beberapa region (kumpulan piksel). Tujuan dari segmentasi citra adalah menyederhanakan atau mengubah representasi sebuah citra sehingga lebih mudah untuk dianalisis.
Dasar Teori
Seperti yang kita ketahui bahwa di bidang kedokteran, dikenal istilah Ultrasonography (USG). USG merupakan suatu metode diagnostic dengan menggunakan gelombang ultrasonik Sebelum membahas lebih jauh tentang USG, kita perlu mengetahui definisi dari gelombang ultrasonik itu sendiri.
Gelombang ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh manusia, yaitu kira-kira diatas KH. Dalam hal ini gelombang ultasonik merupakan gelombang diatas frekuensi suara. Gelombang ultasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas. Reflektifitas dari gelombang ultrasonik ini di permukaan cairan hampir sama dengan permukaan padat, tetapi pada tekstil dan busa dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan.
Kelebihan gelomabng ultrasonik ini adalah frekuensunya yang tidak dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak suatu gelombang yang memanfaatkan delay gelmbang pantul dan gelombang datang seperti pada sistem radar dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau hewan.
Pemahaman mengenai sifat fisik gelombang ultrasonik sangat diperlukan di dalam pemeriksaan USG karena beberapa alasan,antara lain :
- Untuk mengetahui prinsip kerja, cara pemakaian dan cara pemeriksaan alat USG
- Untuk membuat interpretasi gambaran USG dan mengenal berbagai gambaran artefak yang ditimbulkan
- Untuk memahami efek biologik dan segi keamanan dalam penggunaan alat diagnostik USG yang dewasa ini masih perlu dipantau.
Sejarah penemuan dan perkembangan USG
Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekitar tahun 1920-an, prinsip kerja gelomabang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi, bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.
Dalam hal ini, yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya”. Hal ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulkus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah) dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris. Baru pada awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan hanya untuk terapi. Hal ini disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas Vienna, Austria bersama dengan saudaranya, Freiderich yang merupakan seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak. Dengan menggunakan Transduser (kombinasi alat pengirim dan penerima data), hasil pemindaian masih berupa gambar 2 dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas rendah. Kemudian George Ludwig, ahli fisika Amerika menyempurkan alat temuan Dussik.
Seperti yang kita ketahui bahwa ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi Medical Imaging yang dikenal sampai saat ini. Medical Imaging adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasive). Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendeteksian hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar bekerjanya peralatan Medical Imaging.
Teknologi transduser diciptakan kira-kira tahun 1990 memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada tahun 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelomabng ultrasonik akan mengalami proses sebagai berikut: pertama gelombang akan diterima transduser kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat ke layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar 2 dimensi atau 3 dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
Cara Kerja USG
Skema cara kerja dari USG yang memanfaatkan gelombang ultrasonik adalah sebagai berikut:
1. Transduser
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat.
2. Monitor
Monitor digunakan dalam USG
3. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC. Cara kerja USG adalah merubah gelombang menjadi gambar.
Jenis-Jenis pemeriksaan USG yaitu:
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar 2 bidang (mamanjang dan melintang). Kualitas gambar cukup baik sehingga sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan satu bidang gambar lagi yang disebut koronal. Bambar yang ditampilkan mirip seperti aslinya. Permukaan sutau benda dapat dilihat secara jelas, begitu pun keadaaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya diputar (bukan janinnya yang diputar).
3. USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi shanya istilah untuk USG 3 Dimensi yang dapat bergerak (Live 3D). Klau gambar yang diambil dari USG 3 dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat bergerak jadi psien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahimnya.
4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusar. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan atau kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
- Gerak napas janin (minimal 2 kali/10 menit)
- Tonus ( Gerak Janin)
- Indeks cairan ketuban normalnya 10 sampai 20 cm
- Doppler arteri umbilikalis
- Reaktifitas denyut jantung janin.
EPILOG
Melihat fungsi dan cara kerja USG, dapat dikatakan bahwa kinerja USG identik dengan scanner secara umum, yang membedakan hanyalah data yang diterima. USG menerima data berupa gelombang sedangkan scanner menerima data berupa barang.
Penemuan USG merupakan harta karun yang berharga bagi dunia kesehatan karena dapat membantu menyelamatkan nyawa banyak orang serta membuat kita melihat dunia sebelum lahir, walaupun hanya sekelebat.
OLeh karena itu, pengetahuan akan USG (Ultrasonography) sangatlah penting, terutama dalam bidang Instrumentasi Farmasi. Dengan mengetahui prinsip dan cara kerjanya kita tidak akan mengalami kesulitan ketika terjun langsung ke lapangan dengan bekal teori yang dimiliki untuk diaplikasikan.
DAFTAR PUSTAKA
- http://Navy102.wordpress.com/2008/10/07/usg-ulta-sonography/
- http://Ksuheimi.blogspot.com/2008/06/usg-dalam-obsteri.html
- http://www.wikipedia.com
- http://google.co.id/search-images
1 komentar:
maksih gan akhiranya saya bisa jg nyelesaiin tugas ku
Posting Komentar